Monday, June 24, 2013

Tak Selamanya Mengeluh itu Pasrah

Kenaikan harga BBM menjadi Rp 6.500,- untuk premium dan Rp 5.500,- untuk solar, ternyata telah membuat dampak yang luar biasa. Masyarakat mulai mengeluh karena kenaikan itu berimbas pada banyak hal. Harga telur ayam yang biasanya Rp 15.000,- an menjadi kisaran Rp 20.000,-. Begitu juga dengan Daging Ayam. Beras pun mengikuti.

Untuk para pejalan, tentu harga BBM ini berdampak pada kenaikan tarif angkutan umum. Bahkan walau belum ditentukan oleh pihak pemerintah dan organda, sejumlah diantara supir angkut, telah menetapkan harganya sendiri.


Mengeluh, pasti terjadi. Mengeluh ini bukan tanda kepasrahan. Tetapi bagian dari ciri-ciri kezaliman pemerintah. Mengeluh bukan berarti putus asa, tetapi bagian dari protes masyarakat atas ketidak-puasan atas kebijakan yang tidak berpihak.

Memang tak pantas kita lama-lama untuk mengeluh. Tetapi ingat, bahwa sesungguhnya telah terjadi mengeluh terstruktur yang akut di tengah-tengah masyarakat. Walaupun ada BLSM, sebagai "hadiah" untuk keluhan. Lantas apa yang dilakukan, agar mengeluh ini tidak berkepanjangan?

Ialah dengan melakukan perubahan sistem, tak sekedar mengganti orang. Karena "mengeluh" yang ini, mengobatinya bukan menjadi kaya secara individu. Tetapi ingat, perlu mengubah kehidupan negara hari ini. Saya tidak bilang kita harus, merevolusi sistem. Tetapi paradigma perubahan total tanpa kekerasan yang harus kita lakukan.

Rizqi Awal, Inspirator Muda Islam, Mengundang saya di 085314192910

No comments:

Post a Comment

Popular Posts