Monday, February 3, 2014

Ngaji Yuks!

Oh iya, Tahun 2006 hidup saya berubah... Kenapa? Mau Tahu? September 2006, saya mulai mengkaji islam kaffah. Islam kaffah itu aliran baru ya? Bukan aliran baru, tetapi saya menyadari bahwa Islam itu mengatur keseluruhan kehidupan kita.

Saya dikenalkan pemikiran islam yang sempurna, oleh Kang Yayan Rukmana, nah beliau ini sekarang kerja di Dompet Dhuafa. Dia mengajarkan ke saya, tentang islam itu bukan sekedar urusan shalat, zikir, zakat, haji, sedekah saja. Tapi lebih dari itu, islam mengajarkan bagaimana kita itu harus bersosial, beraktivitas, bahkan dalam hal menjalin cinta.

Hidup saya berubah. Yang tadinya penuh dengan ego, berubah untuk senantiasa menolong orang lain, bangkit dari keterpurukan. Saya pun membangun mimpi-mimpi saya, agar ini sesuai VISI BESAR yang telah saya tanamkan. Yaitu BERJUMPA RASUL SAW di SURGA nantinya. Kamu Visinya sama kah dengan diriku?


Coba bisakah sahabat menjawab pertanyaan ini:
1. Dari mana saya Berasal?
2. Untuk apa saya hidup?
3. Dan akan kemana setelah saya mati?







Kalau disadari, pertanyaan-pertanyaan ini penuh dengan segala hal yang harusnya kita tahu jalan kebenaran. Betul apa Betul? Iya apa iya?

Dari mana saya berasal? Kalau ini rata-rata mengatakan pada akhirnya kita berasal dari Allah SWT. Perkaranya, kita percaya nggak adanya Allah ? Jangan-jangan kita hanya ikut pada doktrin buta, yang hanya mengkultuskan Allah tetapi tidak memahami bahwa Allah itu benar-benar ada. Maka jangan heran, bila MILYARAN manusia hari ini percaya adanya Tuhan, tetapi percayanya itu hanya "jawaban" yang tak pernah dipahami.

Untuk apa saya hidup? Jawabannya memang sebagian besar memahami, yaitu untuk beribadah. Nah, Kalau sudah tau demikian, kenapa sering melakukan maksiat? Kenapa bisa demikian? Itu, seperti sebenarnya semua orang tau bagaimana cara untuk sukses, tetapi itu hanya sekedar angan-angan, tanpa melakukan aktivitas menuju kesuksesan.

Coba deh perhatikan, betapa banyak orang yang sholat, tetapi tetap berlaku maksiat. Betapa banyak yang zakat tetapi rezekinya banyak dari riba. Betapa banyak yang berzikir, tetapi ucapannya tak bisa dipercaya. Kudu sadar, friend. Bahwa sesungguhnya, Aktivitas kita itu harusnya bernilai PAHALA.

Seriusan deh, percayalah. Aktivitas kita itu dikontrol oleh Allah SWT. Diberikan pilihan aturan, HALAL atau HARAM. Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh atau Haram. Semua aktivitas kita itu bermuara pada dua hal DOSA dan PAHALA. 


Dan akan kemana setelah saya hidup? Semua orang sepakat, ingin masuk SURGA. Nah, kalau sekedar ingin... semua orang juga bisa. PREMAN, PSK, Tukang Korupsi, Pemerkosa, semuanya juga ingin masuk surga. Tapi kalau sekedar ingin, apa yang membedakan kita dengan para penjahat itu? Kalau inginnya masuk surga, tapi kelakukan kok ahli neraka? Hayoo Kenapa?

Jujur, hidup saya berubah setelah tahun 2006. Saya rutin ikut pengajian seminggu sekali yang cuma 2 Jam, tapi efeknya 24 jam kali 7 hari kali setahun kali seumur hidup. Efek yang membuat saya memahami, bahwa saya harus banyak menolong orang, agar tidak tersesat hidup di DUNIA ini. Agar kelak selamat di AKHIRAT yang masa hidupnya tiadak tanda titik... alias ABADI.

Maka, setiap saya mengisi training, aktivitas dakwah, mengajar, saya senantiasa arahkan banyak orang untuk MAU MENGAJI. Sekali lagi MENGAJI.

Kang saya belum siap. Kang saya belum bisa apa-apa. Kang ... Kung... Keng... Udahlah, alasan-alasan itu sebenarnya adalah upaya setan menganggu kita agar tidak jadi orang SOLEH. Ayo Mengajilah... Jangan ditunda-tunda. Coba, kalau pesawat terbang ditunda pemberangkatannya... kamu juga nggak mau kan? Jadi menunda-nunda itu perkara yang tidak sedap, TIDAK ENAK dan menyakitkan. 

Kalau bisa sekarang kapan lagi?
* Insya Allah, saya arahkan teman-teman untuk mengaji di Hizbut Tahrir Indonesia.



No comments:

Post a Comment

Popular Posts